![]() |
Pelaksanaan Gerakan Pahlawan Sampah (GPS) di Bantaran Kali Code oleh Beswan KSE UGM |
Minggu (8/11) tak seperti biasanya, kawasan Bantaran Kali
(Sungai-red) Code ramai oleh mahasiswa. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam
Paguyuban Karya Salemba Empat UGM mengelar Gerakan Pungut Sampah (GPS). Gerakan
tersebut dilakukan tepat di bawah Jembatan Teknik yang terletak di Karangjati Wetan, RT
06/RW 045,
Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
Kali
Code merupakan salah satu sungai
besar di Yogyakarta. Kali tersebut juga
menjadi tumpuan kehidupan masyarakat di sekitar, seperti sumber
air untuk kebutuhan sehari-hari.
Akan tetapi sangat disayangkan, Kali Code dijadikan
layaknya tempat sampah raksasa oleh masyarakat. Hampir semua sungai di daerah Yogyakarta
seperti Kali Progo, Opak dan lainnya juga menjadi tempat sampah mengalir
raksasa. Kondisi
ini semakin memprihatinkan saat musim hujan datang, sampah-sampah di aliran kali akan
menyumbat arus, sehingga air meluap
dan banjir.
Berangkat dari kondisi tersebut,
Paguyuban KSE UGM memprakarsai kegiatan Gerakan
Pahlawan Sampah (GPS) yang juga untuk
memperingati Hari Pahlawan. “Aksi Nyata dari Kami” merupakan jargon yang dibuat
untuk membangkitkan semangat peserta. Selain itu kegiatan GPS merupakan wujud
nyata dari beswan untuk lingkungan sekitar. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB
dengan senam bersama sebagai bentuk pemanasan. Senam dipimpin oleh salah
seorang beswan bernama Jonathan Andrew. Kemudian dilanjutkan dengan pemungutan sampah di Kali
Code. Beswan dibagi dalam kelompok kecil dan dibekali sebuah kantong
kresek (trash bag).
![]() |
Pemanasan sebelum melakukan aksi. (Doc KSE) |
Kesempatan kali ini, KSE UGM mengaet
Komunitas Untuk Jogja (KUJ) dan Greentech
Community dalam hal pengelolaan sampah. Tak hanya itu, masyarakat sekitar
pun turut diundang. Setelah berkutat dengan sampah,
beswan dan masyarakat didampingi oleh KUJ
untuk menerima sosialisasi mengenai cara pengolahan sampah bernilai ekonomis. Materi disampaikan oleh Bapak Fajar selaku koordinator
KUJ. Beberapa metode pengolahan sampah yang
diajarkan dari KUJ antara lain
mengolah limbah plastik kemasan produk-produk rumah tangga menjadi bros dan kerajinan
lain. Selain itu, informasi
cara pengolahan limbah organik (pembuatan
pupuk menggunakan lubang biopori)
juga dipaparkan. Biopori bermanfaat sebagai penyerapan air
di waktu musim penghujan.
Antuasias
warga tampak ketika membahas permasalahan sampah dan sempitnya
lahan perkotaan. Bapak
Fajar menjelaskan bahwa lahan yang sempit dapat
dimanfaatkan dengan cara menanam dengan
metode verticulture. Metode tersebut memanfaatkan botol minuman atau kantong plastik sebagai
media tanam.
Selain itu, setiap rumah tangga juga dapat memanfaatkan sampah
dengan 3P yaitu Pertanian,
Perikanan dan Peternakan.
Dengan
partisipasi dan kepedulian seluruh lapisan
masyarakat, diharapkan lingkungan
menjadi lebih nyaman untuk ditempati dan terhindar dari bencana terutama
banjir. Kegiatan ditutup dengan foto
bersama, pukul 11.00 WIB. Seusai acara, rintik hujan mulai menyelimuti kawasan
UGM. Kami berharap, aksi kami dapat memberikan pengaruh dalam
pembersihan Kali Code agar tidak terjadi
banjir.
![]() |
Dua Maskot GPS mengenakan pakaian dari bahan bekas. (Doc KSE UGM) |
Kemal H M Ansor
Teknik Fisika 2015
Teknik Fisika 2015
Bagikan
Gerakan Pahlawan Sampah, Aksi Nyata Beswan KSE UGM
4/
5
Oleh
Unknown