Jumat, 13 November 2015

Gerakan Pahlawan Sampah, Aksi Nyata Beswan KSE UGM

Pelaksanaan Gerakan Pahlawan Sampah (GPS) di Bantaran Kali Code oleh Beswan KSE UGM

            Minggu (8/11) tak seperti biasanya, kawasan Bantaran Kali (Sungai-red) Code ramai oleh mahasiswa. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Paguyuban Karya Salemba Empat UGM mengelar Gerakan Pungut Sampah (GPS). Gerakan tersebut dilakukan tepat di bawah Jembatan Teknik yang terletak di Karangjati Wetan, RT 06/RW 045, Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

            Kali Code merupakan salah satu sungai besar di Yogyakarta. Kali tersebut juga menjadi tumpuan kehidupan masyarakat di sekitar, seperti sumber air untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi sangat disayangkan, Kali Code dijadikan layaknya tempat sampah raksasa oleh masyarakat. Hampir semua sungai di daerah Yogyakarta seperti Kali Progo, Opak dan lainnya juga menjadi tempat sampah mengalir raksasa. Kondisi ini semakin memprihatinkan saat musim hujan datang, sampah-sampah di aliran kali akan menyumbat arus, sehingga air meluap dan banjir. 

            Berangkat dari kondisi tersebut, Paguyuban KSE UGM memprakarsai kegiatan Gerakan Pahlawan Sampah (GPS) yang juga untuk memperingati Hari Pahlawan. “Aksi Nyata dari Kami” merupakan jargon yang dibuat untuk membangkitkan semangat peserta. Selain itu kegiatan GPS merupakan wujud nyata dari beswan untuk lingkungan sekitar. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan senam bersama sebagai bentuk pemanasan. Senam dipimpin oleh salah seorang beswan bernama Jonathan Andrew. Kemudian dilanjutkan dengan pemungutan sampah di Kali Code. Beswan dibagi dalam kelompok kecil dan dibekali sebuah kantong kresek (trash bag).
Pemanasan sebelum melakukan aksi. (Doc KSE)

            Kesempatan kali ini, KSE UGM mengaet Komunitas Untuk Jogja (KUJ) dan Greentech Community dalam hal pengelolaan sampah. Tak hanya itu, masyarakat sekitar pun turut diundang. Setelah berkutat dengan sampah, beswan dan masyarakat didampingi oleh KUJ untuk menerima sosialisasi mengenai cara pengolahan sampah bernilai ekonomis. Materi disampaikan oleh Bapak Fajar selaku koordinator KUJ. Beberapa metode pengolahan sampah yang diajarkan dari KUJ antara lain mengolah limbah plastik kemasan produk-produk rumah tangga menjadi bros dan kerajinan lain. Selain itu, informasi cara pengolahan limbah organik (pembuatan pupuk menggunakan lubang biopori) juga dipaparkan. Biopori bermanfaat sebagai penyerapan air di waktu musim penghujan. 

Pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan bernilai ekonomis. (Doc KSE UGM)
            Antuasias warga tampak ketika membahas permasalahan sampah dan sempitnya lahan perkotaan. Bapak Fajar menjelaskan bahwa lahan yang sempit dapat dimanfaatkan dengan cara menanam dengan metode verticulture. Metode tersebut  memanfaatkan botol minuman atau kantong plastik sebagai media tanam. Selain itu, setiap rumah tangga juga dapat memanfaatkan sampah dengan 3P yaitu Pertanian, Perikanan dan Peternakan. 

Dengan partisipasi dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat, diharapkan lingkungan menjadi lebih nyaman untuk ditempati dan terhindar dari bencana terutama banjir. Kegiatan ditutup dengan foto bersama, pukul 11.00 WIB. Seusai acara, rintik hujan mulai menyelimuti kawasan UGM. Kami berharap, aksi kami dapat memberikan pengaruh dalam pembersihan Kali Code agar tidak terjadi banjir.
Dua Maskot GPS mengenakan pakaian dari bahan bekas. (Doc KSE UGM)
Penghujung acara, peserta GPS berfoto bersama. (Doc KSEUGM)
Kemal H M Ansor
Teknik Fisika 2015

Bagikan

Jangan lewatkan

Gerakan Pahlawan Sampah, Aksi Nyata Beswan KSE UGM
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.